Spesifikasi Kitab

Judul: Tafsir al Ibriz

Penyusun: KH. Bisri Mustofa

Penerbit: Menara Kudus

Kertas: Koran

Volume: 3 Jilid

Cover: Kalp Foil Emas

Berat: 2,550 gram

Tafsir al Ibriz ini adalah versi Bahasa Jawa Pegon atau Makna Gondrong atau Makna Gandul. Terdiri dari 3 Jilid yg masing-masing jilidnya berisi 10 Juz.


Sinopsis

Bisri Musthofa merupakan seorang ulama kharismatis asal Rembang Jawa Tengah yang memiliki karya tafsir Al Qur’an berbahasa Jawa yang cukup fenomenal. Ia beri judul al-Ibriz li Ma’rifah Tafsir al Qur'anur’an al-‘Aziz. Karya tafsir ini memuat penafsiran ayat secara lengkap, 30 juz, mulai dari Surah al-Fatihah hingga surah al-Nas. Sistematika Tafsir Al-Ibriz mengikuti urutan ayat-ayatnya atau biasa disebut mushafi, yaitu berpedoman pada susunan ayat dan surat dalam mushaf. Dimulai dari surat Al-Fatihah sampai surat al-Nas. Setelah satu ayat ditafsirkan selesai, diikuti ayat-ayat berikutnya sampai selesai. Tafsir Al-Ibriz termasuk salah satu tafsir yang menggunakan bahasa Jawi Pegon sebagai media penulisannya. 


Kesan dan Pesan

Kitab tafsir Al Ibriz karya KH. Bisri Musthofa merupakan kitab tafsir yang memiliki kesan mendalam terkhusus bagi orang orang Jawa, selain menggunakan bahasa Jawa sebagai dialog utamanya, kosa kata yang digunakan juga begitu lekat dengan bahasa jawa sehari hari, sehingga ini akan memudahkan audience dalam memahami kata kata yang disuguhkan oleh penafsir. Selain itu kitab ini secara tidak langsung mengajarkan pembaca akan arti sebuah budaya yang seharusnya terus dijaga dan dilestarikan, dalam hal ini khususnya bahasa Jawa.

Dari segi metode penafsiran, beliau menggunakan metode metode analitis (tahlili) yang memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata. Diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat yang disertai dengan membahas munasabah (korelasi) ayat-ayat. Serta, menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain. Disamping itu juga menjelaskan asbabun nuzul (latar belakang turunnya ayat) dan dalil-dalil yang berasal dari Rasul, sahabat, dan para tabi’in yang juga disertai pendapat para penafsir itu sendiri. Metode seperti ini tidak perlu diragukan lagi keabsahannya, selain termasyur, metode ini juga sering dipakai oleh ulama ulama tafsir lainnya.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, kitab tafsir Al Ibriz memberikan sesuatu yang lebih dari cukup dalam perannya menjembatani orang orang yang ingin memahami Al Qur'an, Standar yang diberikan telah memenuhi kriteria kitab tafsir yang memang layak dijadikan sebuah rujukan. Mulai dari sistematika penyajian, motode penafsiran, dll.


Target Pembaca

Kitab tafsir Al Ibriz ditujukan kepada masyarakat umum, terkhusus untuk masyarakat jawa dikarenakan penyajian tafsirnya sendiri menggunakan bahasa Jawa. Selain itu kitab ini juga bagus digunakan dalam lingkungan pondok pesantren, khususnya yang pesantren yang masih kental akan aura salafinya yang masih menggunakan arab pegon sebagai metode utama dalam pemaknaan kitab kitab yang dipelajari.